Pukulan Telak di Ranking FIFA: Indonesia Disalip Malaysia Usai Kemenangan Telak atas Laos
Sebuah kabar yang terasa seperti “luka ditaburi garam” harus diterima oleh para pencinta sepak bola tanah air. Sehari setelah menelan kekalahan dari Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia menghadapi kenyataan yang tak kalah menyakitkan. Posisi kita di ranking FIFA kini secara resmi telah digeser oleh rival abadi, Malaysia.
Pukulan ganda ini terasa sangat telak. Di saat skuad Garuda berjuang mati-matian melawan salah satu raksasa Asia, tim Harimau Malaya justru memanfaatkan jeda internasional dengan sempurna. Kemenangan telak mereka atas tim yang lebih lemah, Laos, dalam sebuah laga persahabatan, ternyata sudah cukup untuk mendulang poin dan melangkahi posisi Indonesia. Rivalitas sengit di atas lapangan hijau kini berlanjut ke papan peringkat dunia.
Kronologi ‘Kudeta’ di Papan Peringkat
Pergeseran dramatis di ranking FIFA ini terjadi sebagai akibat langsung dari hasil kontras yang didapat kedua negara pada jeda internasional FIFA Matchday Oktober 2025.
- Misi Mustahil Indonesia: Skuad Garuda harus melakoni salah satu laga tersulitnya, bertandang ke Jeddah untuk menghadapi Arab Saudi. Meskipun telah berjuang dengan gigih, Indonesia harus mengakui keunggulan lawan dan menelan kekalahan. Sesuai dengan sistem perhitungan poin FIFA, kekalahan dari tim dengan peringkat yang jauh lebih tinggi tetap akan menghasilkan pengurangan poin, meskipun tidak terlalu besar.
- Misi Mudah Malaysia: Di sisi lain, Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) menjadwalkan sebuah laga persahabatan melawan Laos, tim yang peringkatnya jauh di bawah mereka. Di atas kertas, ini adalah sebuah laga yang “wajib dimenangkan”, dan mereka berhasil melakukannya dengan skor telak. Kemenangan ini, meskipun melawan tim lemah, tetap memberikan tambahan poin yang berharga bagi Malaysia.
Kombinasi dari pengurangan poin yang dialami Indonesia dan tambahan poin yang diraih Malaysia inilah yang menciptakan “kudeta” di papan peringkat, di mana posisi Harimau Malaya kini berada tipis di atas skuad Garuda.
Membedah Sistem Perhitungan Poin FIFA
Bagaimana ini bisa terjadi? Untuk memahaminya, kita perlu melihat cara kerja sistem perhitungan poin ranking FIFA yang baru (metode “SUM”). Poin yang didapat atau hilang dari sebuah pertandingan dihitung dengan rumus yang mempertimbangkan:
- Hasil Pertandingan (M): Menang (1 poin), Seri (0,5 poin), Kalah (0 poin).
- Pentingnya Pertandingan (I): Mulai dari laga persahabatan (I=10) hingga final Piala Dunia (I=60). Laga kualifikasi seperti yang dijalani Indonesia memiliki bobot yang lebih tinggi daripada laga persahabatan Malaysia.
- Kekuatan Lawan (Poin Sebelum Pertandingan): Ini adalah faktor kunci. Menang melawan tim kuat akan memberikan poin yang jauh lebih besar daripada menang melawan tim lemah. Sebaliknya, kalah dari tim kuat hanya akan mengurangi sedikit poin.
Dalam kasus ini, meskipun bobot pertandingan Indonesia lebih tinggi, hasil “kalah” membuat kita kehilangan poin. Sementara Malaysia, meskipun bobot pertandingannya lebih rendah, hasil “menang” tetap memberikan mereka tambahan poin yang cukup untuk menyalip.
Pertarungan sengit antara Indonesia dan Arab Saudi memang menjadi sorotan utama. Detail mengenai jadwal dan konteks pertandingan Indonesia vs Arab Saudi menunjukkan betapa beratnya tantangan yang harus dihadapi.
Untuk melihat peringkat resmi dan pergerakan poin dari semua negara anggota, situs web resmi FIFA – World Ranking adalah satu-satunya sumber yang paling akurat.
Ranking FIFA bagi Indonesia: Sebuah Pukulan bagi Gengsi, dan Panggilan untuk Bangkit
Dengan disalipnya posisi ranking FIFA kita oleh Malaysia adalah sebuah pukulan telak, terutama bagi gengsi dan harga diri kita sebagai sebuah bangsa sepak bola. Ini adalah sebuah pil pahit yang harus ditelan. Namun, ini juga harus menjadi sebuah cambuk, sebuah pelecut semangat bagi PSSI dan seluruh punggawa Timnas Indonesia. Perjalanan di babak kualifikasi masih panjang. Masih banyak pertandingan di depan mata yang bisa dimanfaatkan untuk mendulang poin dan merebut kembali posisi kita. Kekalahan hari ini, baik di lapangan maupun di papan peringkat, harus menjadi bahan bakar untuk bisa bangkit dan menjadi lebih kuat di pertandingan-pertandingan berikutnya.