Dua Atlet Muda Indonesia di Forbes 30 Under 30 Asia 2025: Bukan Cuma Hebat, Tapi Juga Inspiratif Banget!
Setiap tahun, Forbes selalu bikin daftar anak muda yang dianggap paling berpengaruh di Asia. Nah, buat 2025 ini, ada kabar super membanggakan dari dunia olahraga Indonesia, dua atlet muda Indonesia: Rizki Juniansyah dan Veddriq Leonardo berhasil masuk daftar “Forbes 30 Under 30 Asia” untuk kategori Hiburan dan Olahraga. Gila gak tuh? Dua nama ini gak cuma ngebanggain Indonesia di kancah internasional, tapi juga jadi bukti kalau kerja keras dan dedikasi itu gak pernah sia-sia.
Buat lo yang belum familiar sama mereka, santai aja—di artikel ini kita bakal kulik perjalanan mereka satu-satu. Gaya santai, bahas prestasi luar biasa, dan siapa tahu bisa jadi penyemangat lo juga buat ngedapetin mimpi lo sendiri.
Dari Angkat Besi ke Panggung Dunia: Cerita Rizki Juniansyah yang Bikin Merinding
Namanya mungkin belum seviral bintang TikTok, tapi Rizki Juniansyah udah jadi legenda hidup di dunia angkat besi. Cowok kelahiran Serang, Banten, 17 Juni 2003 ini udah kayak mesin angkat beban sejak kecil. Serius, lo tau gak? Di usia 9 tahun dia udah mulai latihan serius, dan dari situ performanya makin gila.
Titik puncaknya? Pastinya di Olimpiade Paris 2024. Rizki sukses angkat total 354 kg buat kelas 73 kg putra—dan itu bukan cuma menang doang, tapi dia juga pecahin rekor Olimpiade buat clean and jerk dengan angkatan 199 kg! (*sumber: Olympics.com).
Tapi sebenernya, karier Rizki gak cuma berhenti di situ. Sebelumnya dia juga udah berkali-kali pecahin rekor dunia buat kategori junior dan youth. Di Kejuaraan Dunia Junior IWF 2021, misalnya, dia angkat total 349 kg dan langsung meledak jadi buah bibir pecinta olahraga angkat besi sedunia.
Satu hal yang bikin Rizki makin keren? Dia dari keluarga atlet. Ayahnya, M. Yasin, adalah mantan lifter nasional. Sementara kakaknya, Triyatno, bahkan pernah bawa pulang medali dari Olimpiade Beijing dan London. Genetik juara? Bisa jadi. Tapi kerja keras Rizki tetap yang paling bikin respek.
Sang Raja Tebing: Veddriq Leonardo, Si Manusia 4 Detik dari Pontianak
Sekarang kita bahas atlet muda Indonesia satu lagi: Veddriq Leonardo. Kalau Rizki jago angkat berat, Veddriq adalah raja panjat tebing yang larinya lebih cepat dari drama hidup lo (serius, 4,90 detik buat panjat tebing itu kayak kilat!).
Veddriq lahir di Pontianak, 11 Maret 1997. Dia dikenal di dunia panjat tebing sebagai salah satu speed climber tercepat di planet ini. Di ajang Olimpiade Paris 2024, dia pecahin ekspektasi semua orang dengan rebut medali emas di nomor speed climbing. Gak cuma itu, dia juga jadi atlet pertama Indonesia yang dapet emas Olimpiade di luar cabang bulu tangkis. Pecah, bro!
Yang bikin momen itu makin dramatis? Dia ngalahin atlet asal Tiongkok dengan selisih 0,02 detik doang. Detik yang nentuin sejarah. Udah kayak final Piala Dunia, tapi versi tebing. Di luar Olimpiade, Veddriq juga udah menangin berbagai ajang internasional kayak Piala Dunia IFSC dan The World Games.
Fun fact: sebelum jadi atlet panjat, Veddriq sempat pengin jadi pemain bulu tangkis. Tapi ternyata takdir dan gravitasi bawa dia jadi atlet tebing.
Kenapa Forbes Pilih Mereka?
Masuk ke dalam daftar Forbes 30 Under 30 Asia itu bukan cuma soal skill. Tapi juga soal impact, attitude, dan pengaruh positif yang mereka punya. Forbes ngelihat Rizki Juniansyah dan Veddriq Leonardo sebagai dua anak muda yang gak cuma jago berprestasi, tapi juga ngasih inspirasi nyata buat generasi sekarang.
Keduanya punya cerita yang relatable banget: berasal dari keluarga sederhana, latihan dari kecil, dan tetap rendah hati meskipun udah terkenal. Di saat banyak atlet muda kejar spotlight, mereka fokus ngembangin diri dan ngebela Indonesia di panggung dunia.
Relevansi Sama Atlet Lain: Misi Merah Putih di Kancah Internasional
Masuknya dua atlet ini ke Forbes gak bisa dilepas dari tren bangkitnya prestasi olahraga Indonesia. Baru-baru ini, Indonesia juga lolos ke semifinal Sudirman Cup 2025, yang bikin misi juara jadi makin terbuka lebar. Semua ini kayak efek domino dari semangat juang anak-anak muda Indonesia di berbagai cabang olahraga.
Bukan hal aneh kalau akhirnya publik mulai kasih perhatian lebih ke atlet-atlet non-mainstream kayak Rizki dan Veddriq. Dunia olahraga kita udah berkembang, dan sekarang bukan cuma bulu tangkis doang yang bersinar. Sekarang, semua cabang punya kesempatan buat jadi besar—asal ada kerja keras dan dukungan.
🌏 Posisi Atlet Muda Indonesia di Kancah Asia Tenggara dan Dunia
Kalau lo pikir prestasi Rizki Juniansyah dan Veddriq Leonardo ini cuma berdampak secara individu, lo salah besar. Keberhasilan mereka masuk dalam daftar Forbes 30 Under 30 Asia 2025 itu kayak sinyal kuat bahwa Indonesia tuh serius punya talenta muda yang bisa bersaing, gak cuma di Asia, tapi juga dunia.
Coba lo lihat peta persaingan olahraga di Asia Tenggara. Negara-negara seperti Thailand, Vietnam, dan Filipina juga mulai aktif menyoroti atlet mudanya. Tapi dengan prestasi Veddriq dan Rizki yang udah bertaraf dunia, Indonesia jelas udah melesat lebih dulu. Ini bukan cuma soal piala atau medali, tapi soal positioning—Indonesia bukan lagi penonton, tapi pemain utama di arena olahraga Asia.
Kehadiran mereka di Forbes itu juga jadi semacam validasi buat sistem pembinaan atlet muda kita. Walaupun masih banyak PR, seperti fasilitas dan dana pelatihan, tapi prestasi mereka buktiin bahwa semangat dan kerja keras tetap bisa jadi kunci utama buat bersinar.
🧠 Efek Sosial: Keteladanan yang Gak Cuma di Lapangan
Yang menarik, dampak sosial dari pencapaian dua atlet ini tuh kerasa banget. Lo bisa lihat dari berbagai platform media sosial, di mana nama Rizki Juniansyah dan Veddriq Leonardo naik daun. Banyak konten edukatif soal teknik angkat besi dan panjat tebing mulai rame di TikTok dan Reels. Bahkan komunitas olahraga yang tadinya sepi, sekarang jadi aktif karena terinspirasi.
Lebih dari itu, keduanya udah sering diundang ke talkshow, diskusi kampus, sampai jadi pembicara di berbagai acara kepemudaan. Mereka gak cuma tampil sebagai atlet, tapi juga sebagai role model generasi Z yang produktif, konsisten, dan gak gampang nyerah.
Dampak kayak gini tuh priceless banget. Karena di saat banyak influencer viral karena sensasi, mereka viral karena kualitas. Dan itu yang bikin mereka makin dihargai, bukan cuma sama pecinta olahraga, tapi juga publik secara luas.
🔗 Relevansi Global: Sport as Soft Power
Masuknya dua anak muda ini ke Forbes sebenernya juga ngasih sinyal lain: olahraga udah jadi bagian dari strategi soft power Indonesia. Gak jauh beda kayak Korea Selatan yang manfaatin K-Pop buat ngebangun citra negara, Indonesia bisa banget manfaatin olahraga buat branding positif.
Nama-nama kayak Rizki dan Veddriq bisa jadi ikon nasional yang mengangkat nama Indonesia tanpa harus repot masuk politik atau diplomasi. Prestasi mereka adalah narasi yang kuat, dan dunia udah mulai notice. Situs media olahraga seperti ESPN, Olympics.com, sampai The Straits Times udah ngeliput sepak terjang mereka.
Apalagi Forbes sendiri punya otoritas tinggi secara global, jadi waktu dua atlet Indonesia masuk ke daftar mereka, otomatis reputasi kita juga ikut naik di level internasional.
💬 Quotes dari Netizen & Atlet Senior: “Indonesia Gak Kalah Hebat!”
Di Twitter dan Instagram, banyak netizen yang ngasih apresiasi. Contohnya:
“Rizki & Veddriq layak banget dapet pengakuan ini. Mereka ngebuktiin bahwa mimpi anak daerah pun bisa sampe ke dunia kalau serius digarap.”
— @sportmania.id
Bahkan atlet senior kayak Eko Yuli Irawan pun ikut angkat suara:
“Saya bangga banget sama Rizki. Dulu saya pikir rekor saya bakal bertahan lama, tapi dia pecahin dengan cara yang sangat elegan.”
Pernyataan kayak gitu ngasih gambaran jelas bahwa generasi lama dan baru di dunia olahraga Indonesia bisa saling dukung, bukan bersaing secara negatif.
✊ Kesimpulan: Anak Muda Indonesia, Kamu Bisa!
Kisah Rizki Juniansyah dan Veddriq Leonardo bukan cuma soal dua anak muda yang masuk daftar bergengsi. Tapi ini adalah simbol dari sesuatu yang lebih besar: bahwa potensi anak muda Indonesia itu nyata, dan bisa meledak kalau dikasih ruang, bimbingan, dan panggung.
Buat kamu yang lagi berjuang—di bidang olahraga, seni, teknologi, atau apapun itu—kisah mereka adalah reminder bahwa kerja keras gak pernah bohong. Dan meskipun jalan gak selalu mulus, selama lo konsisten, lo pasti sampe juga.
Jangan lupa juga, prestasi mereka bisa jadi titik balik buat ekosistem olahraga kita. Dengan lebih banyak dukungan, fasilitas, dan publikasi, bukan gak mungkin akan ada ratusan “Rizki dan Veddriq” lainnya di masa depan.