Sir Jim Ratcliffe Beri Ruben Amorim Waktu Tiga Tahun di MU

Pesan Sabar dari Sir Jim Ratcliffe: Amorim Diberi Waktu Tiga Tahun di Man United

Sebuah pernyataan menenangkan yang sangat berbeda dari tradisi klub dalam satu dekade terakhir keluar dari mulut pimpinan tertinggi Manchester United. Di tengah periode sulit dan hasil yang belum konsisten, dibutuhkan dukungan sepenuhnya bagi manajer Ruben Amorim. Sang pemilik baru minoritas yang memegang kendali penuh operasional sepak bola, Sir Jim Ratcliffe, secara terbuka memberikan dukungan itu. Ia menegaskan bahwa proyek ini bersifat jangka panjang dan Amorim diberi waktu setidaknya tiga tahun untuk membuktikan diri.

Pernyataan ini lebih dari sekadar dukungan biasa. Ini adalah deklarasi filosofi. Sebuah sinyal bahwa budaya “pecat-memecat” manajer yang telah menghantui Old Trafford sejak kepergian Sir Alex Ferguson akan segera berakhir. Sir Jim Ratcliffe dan INEOS tampaknya ingin menanamkan sebuah nilai yang sudah lama hilang di Manchester United. Ialah nilai kesabaran dan kepercayaan pada proses.

Mengakhiri Lingkaran Setan Pasca-Ferguson

Untuk memahami betapa pentingnya “tiga tahun” ini, mari melihat kembali “kuburan” para manajer di Old Trafford dalam 12 tahun terakhir. Sejak Sir Alex Ferguson pensiun pada 2013, Manchester United telah menjadi mesin pemecat manajer yang brutal. David Moyes, Louis van Gaal, José Mourinho, Ole Gunnar Solskjær, hingga Erik ten Hag—semuanya datang dengan harapan besar. Mereka menghabiskan banyak uang, namun akhirnya dipecat sebelum sempat benar-benar menyelesaikan proyek mereka.

Siklus “rekrut-belanja-gagal-pecat” yang terus berulang ini membuat klub kehilangan identitas. Juga, membuang-buang miliaran pounds untuk pemain yang tidak sesuai dengan visi manajer yang berbeda-beda. Membuat mereka tertinggal jauh dari para rivalnya, Manchester City dan Liverpool.

Filosofi INEOS: Proses di Atas Hasil Instan

Janji yang diberikan oleh Sir Jim Ratcliffe ini sangat sejalan dengan filosofi yang telah ia terapkan di proyek-proyek olahraga lainnya di bawah bendera INEOS. Baik itu di tim balap sepeda INEOS Grenadiers, tim layar, maupun di klub sepak bola OGC Nice, pendekatannya selalu sama: membangun fondasi yang benar, menempatkan orang yang tepat di struktur manajemen, dan memberikan mereka waktu untuk bekerja.

Ratcliffe adalah seorang insinyur dan pebisnis ulung. Ia memahami bahwa untuk membangun sesuatu yang hebat dan berkelanjutan, dibutuhkan sebuah proses yang terstruktur, bukan hasil instan yang didapat dari jalan pintas. Pernyataannya ini adalah upaya untuk mengubah budaya di Manchester United dari yang tadinya terobsesi dengan hasil pertandingan di akhir pekan, menjadi sebuah klub yang lebih fokus pada tujuan jangka panjang.

Dukungan Pasca ‘Pertemuan Krisis’

Dukungan publik ini datang hanya beberapa minggu setelah Sir Jim Ratcliffe dilaporkan menggelar pertemuan empat mata dengan Ruben Amorim untuk membahas start musim yang kurang memuaskan. Alih-alih memecatnya, Ratcliffe justru keluar dari pertemuan itu dan memberikan dukungan publik. Ini adalah sebuah langkah kepemimpinan yang sangat kuat. Ini mengirimkan pesan ke ruang ganti dan para penggemar bahwa sang manajer memiliki dukungan penuh dari dewan direksi, memberikannya otoritas yang ia butuhkan untuk menerapkan idenya tanpa rasa takut akan dipecat besok pagi.

Untuk mengikuti perkembangan terbaru mengenai restrukturisasi dan berita-berita eksklusif dari era baru Manchester United di bawah INEOS, sumber-sumber kredibel dari media Inggris seperti The Athletic – Manchester United adalah rujukan utama.

Sir Jim Ratcliffe: Fondasi Baru Bernama Kesabaran

Pada akhirnya, pernyataan Sir Jim Ratcliffe untuk memberikan waktu tiga tahun kepada Ruben Amorim adalah salah satu berita paling positif bagi Manchester United dalam satu dekade terakhir. Ini lebih berharga daripada sekadar merekrut seorang pemain bintang baru. Ini adalah sebuah janji untuk membangun kembali klub dengan cara yang benar, dengan fondasi yang kokoh bernama kesabaran dan proses. Tentu saja, kesabaran ini ada batasnya dan hasil pada akhirnya akan tetap menjadi penentu. Namun, untuk saat ini, para penggemar Manchester United bisa sedikit bernapas lega, mengetahui bahwa klub mereka kini berada di tangan seorang pemilik yang memahami bahwa untuk bisa kembali ke puncak, dibutuhkan lebih dari sekadar uang; dibutuhkan waktu.

Exit mobile version