Apa Target Padel Indonesia Selanjutnya? Ini Kata Waketum PBPI
Demam padel di Indonesia ternyata bukan sekadar tren gaya hidup sesaat. Di balik riuhnya tawa di lapangan-lapangan kaca yang terus menjamur, ada sebuah visi besar yang sedang dirajut secara serius. Perkumpulan Besar Padel Indonesia (PBPI), sebagai induk organisasi resmi, kini mulai menatap masa depan yang jauh lebih tinggi. Mereka tidak lagi hanya puas melihat padel sebagai olahraga rekreasi, tetapi berambisi untuk mentransformasikannya menjadi cabang olahraga prestasi yang mampu mengharumkan nama bangsa.
Dalam sebuah kesempatan wawancara eksklusif pada Senin (28/7), Wakil Ketua Umum (Waketum) PBPI, Bambang Sudradjat, membeberkan target-target ambisius yang telah dicanangkan oleh federasi. Setelah sukses menggelar Sirkuit Nasional (Sirnas) Padel 2025 yang perdana, PBPI kini membidik panggung yang lebih besar. Targetnya tidak main-main: medali di ajang multi-event internasional dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu kekuatan padel di Asia.
Perkembangan Pesat Padel di Indonesia: Dari Hobi Elite Menjadi Fenomena Nasional
Untuk memahami konteks dari ambisi besar ini, kita perlu melihat betapa pesatnya perkembangan Padel Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Olahraga ini masuk ke Indonesia sekitar tahun 2017. Di mana awalnya hanya sebagai hobi di kalangan komunitas ekspatriat dan segelintir masyarakat kelas atas. Lapangannya pun hanya bisa dihitung dengan jari.
“Ledakan” yang sesungguhnya terjadi pasca-pandemi. Didorong oleh sifatnya yang sangat sosial, mudah dipelajari, dan Instagrammable, padel dengan cepat menjadi fenomena. Dari Jakarta, tren ini menyebar ke kota-kota besar lain seperti Bandung, Surabaya, dan Bali. Ratusan lapangan baru dibangun, komunitas-komunitas baru terbentuk, dan turnamen-turnamen amatir mulai rutin digelar. Puncaknya adalah pembentukan PBPI sebagai badan resmi dan penyelenggaraan Sirkuit Nasional Padel 2025. Ini menjadi bukti bahwa olahraga ini telah siap untuk naik ke level prestasi.
Target Jangka Pendek dan Panjang dari PBPI
Menurut Bambang Sudradjat, PBPI telah menyusun sebuah peta jalan (roadmap) yang jelas dengan target-target yang terukur.
Target Jangka Pendek (1-2 Tahun ke Depan):
- Memperbanyak Kompetisi Nasional: Suksesnya Sirnas 2025 akan dilanjutkan dengan menambah jumlah seri di lebih banyak kota pada tahun 2026. Tujuannya adalah untuk menjaring lebih banyak talenta dan menciptakan iklim kompetisi yang sehat.
- Standardisasi Pelatih dan Wasit: PBPI akan fokus pada program sertifikasi pelatih dan wasit berstandar internasional untuk meningkatkan kualitas pembinaan di seluruh Indonesia.
- Target Medali di SEA Games: Target paling konkret adalah mempersiapkan tim nasional yang solid untuk bisa menyumbangkan medali di ajang SEA Games berikutnya, di mana padel diprediksi akan menjadi cabang olahraga ekshibisi atau bahkan resmi.
Target Jangka Panjang (3-5 Tahun ke Depan):
- Menjadi Tuan Rumah Turnamen Internasional: Dengan infrastruktur yang terus berkembang, PBPI berambisi untuk bisa membawa salah satu seri dari sirkuit profesional dunia, Premier Padel, ke Indonesia.
- Mengirim Atlet ke Sirkuit Dunia: Target utamanya adalah memiliki atlet-atlet Indonesia yang mampu bersaing secara reguler di sirkuit profesional internasional.
- Masuk 3 Besar Kekuatan Asia: Menjadi salah satu dari tiga negara terkuat di Asia, bersaing dengan negara-negara seperti Jepang dan Uni Emirat Arab yang juga sedang berkembang pesat.
Strategi untuk Mencapai Target: Dari Pembinaan Hingga Sponsor
Ambisi besar ini tentu harus didukung oleh strategi yang matang. Waketum PBPI menjelaskan beberapa langkah yang akan mereka tempuh.
- Fokus pada Pembinaan Usia Dini: PBPI akan bekerja sama dengan klub-klub di daerah untuk menciptakan program pembinaan bagi anak-anak usia dini. “Juara dunia tidak diciptakan dalam semalam,” ujar Bambang.
- Membangun Pusat Pelatihan Nasional: Ada rencana untuk membangun sebuah pusat pelatihan nasional (national training center) khusus padel yang dilengkapi dengan fasilitas sport science.
- Menggandeng Sektor Swasta: PBPI secara aktif akan mendekati sponsor-sponsor dari sektor swasta. Popularitas padel sebagai olahraga premium menjadi daya tarik yang kuat. Di saat para “sultan” rela merogoh kocek untuk membeli raket padel termahal seharga mobil, ini menunjukkan adanya pasar yang sangat potensial bagi para sponsor untuk masuk.
Dukungan pemerintah melalui Kemenpora dan KONI juga menjadi kunci. Semakin banyak pihak yang memberi dukungan, semakin cepat pula target ini dapat diraih.
Padel Indonesia: Mimpi dan Harapan Baru dari Lapangan Kaca
Pada akhirnya, paparan visi dan target dari Waketum PBPI ini adalah sebuah sinyal yang sangat positif bagi masa depan Padel Indonesia. Ini menunjukkan bahwa demam padel yang kita saksikan bukan hanya akan menjadi gelembung tren yang pecah dan hilang. Ada sebuah upaya serius untuk mengubahnya menjadi sebuah kekuatan olahraga prestasi yang berkelanjutan. Perjalanan untuk mewujudkan mimpi ini memang masih panjang dan penuh tantangan. Namun, dengan fondasi komunitas yang sudah kuat dan kini didukung oleh visi yang jelas dari federasi, mimpi untuk melihat atlet Indonesia mengangkat trofi di panggung padel dunia kini terasa lebih dekat dan lebih nyata dari sebelumnya.